Doaku Hari Ini
November 19, 2020Berbagi Harta Abadi
December 12, 2020Dalam Gereja katolik ada berbagai cara hidup yang dapat kita pilih seperti berkeluarga, selibat awam atau menjadi biarawan/biarawati. Bagi saya, hidup membiara memilki ketertarikan tersendiri. Tetapi kebimbangan dan keraguan masih ada di hati saya. Karena itu, saya mencoba untuk live in di biara FMM Bogor, dengan harapan dapat mengenal kehidupan di dalam biara lebih dekat dan juga meneguhkan hati saya.
Selama 4 hari live in di biara FMM Bogor, saya bisa melihat secara langsung kehidupan para suster di biara. Setiap hari dimulai dengan offisi pagi, misa dan adorasi. Setelah itu setiap suster bekerja menurut tugasnya masing – masing, ada yang di sekolah menjadi pengajar, di yayasan atau di dalam biara. Di sore hari ada offisi dan doa rosario dengan komunitas, lalu dilanjutkan dengan makan malam bersama. Kebersamaan para Suster sangat dapat dirasakan saat makan bersama. Suasananya seperti dalam keluarga, semua saling bercerita dan mengobrol santai. Seminggu 2 kali, bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa inggris yang adalah salah satu bahasa tarekat FMM. Kehidupan berkomunitas begitu terasa dalam kegiatan sehari – hari, dimana setiap suster bergotong royong mengerjakan pekerjaan – pekerjaan rumah seperti mencuci piring bersama setelah makan, jadwal memasak, dll. Pada malam – malam tertentu, para suster melakukan rekreasi bersama setelah kegiatan mereka seharian, misalnya menonton TV.
Selama tinggal di biara FMM Bogor, saya memiliki kesempatan untuk mengobrol dan sharing dengan para suster. Mereka sangat welcome dan terbuka dengan saya, sehingga saya bisa belajar banyak dari mereka. Salah satu topiknya adalah kebimbangan saya dalam memilih pilihan hidup. Saya belajar bahwa saya harus berani memilih walaupun setiap pilihan pasti ada resikonya. Yang terpenting adalah niat dan kesungguhan hati saya menjalani pilihan itu, sehingga nantinya tidak mudah putus asa ketika menghadapi tantangan – tantangan tersebut.
Selain di Biara susteran FMM, saya juga diberi kesempatan untuk mengunjungi novisiat Emaus yang terletak tidak jauh dari Regina Pacis Bogor. Suasana di novisiat tentu berbeda lagi dengan di biara. Di sana saya makan siang dan bercanda ria bersama para novis yang ramah – ramah. Setelah itu para novis pun bercerita berbagai pengalaman dan kehidupan mereka selama masa pembinaan dengan FMM.
Tak terasa 4 hari berlalu begitu cepat dan saya harus kembali pulang. Saya sangat bersyukur karena diberikan kesempatan untuk live in di biara FMM. Bagi saya live in ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Saya dapat mengenal suster – suster FMM lebih dekat, bertanya dan sharing secara langsung dengan mereka.
Terima kasih para Suster komunitas Immaculate Conception Bogor dan para Novis FMM Emaus Bogor.
Kontributor: Sdri. Ceren – (Peminat FMM asal Bandung)