FMM Indonesia

In the footsteps of Mary of the Passion

Roma, Via Ferruccio 1

Sesaat setelah menulis Konstitusi, Marie de la Passion meminta izin untuk suatu pendirian di Roma. Pada tanggal 27 Juli, para Misionaris Maria dengan penuh rasa kemenangan tiba di Aracoeli untuk mengumumkan persetujuan pendirian tersebut. Bagi Marie de la Passion, persetujuan pendirian di Roma berarti stabilitas Tarekat, dibawah perlindungan Takhta Suci.

Setelah beberapa hari, pencarian terpusat di distrik baru, antara basilika St. John dan St. Mary Major. “Di suatu tempat dekat sana kelak akan dibeli sebidang tanah untuk dibangun biara. Orang-orang mengatakan bahwa dalam beberapa tahun tempat ini akan menjadi pusat kota … “

Pada tanggal 2 Agustus, setelah usaha yang tidak membuahkan hasil, mereka menemukan di jalan kecil yang disebut Via Giusti “sebuah rumah yang masih dalam pembangunan, dengan taman yang relatif sangat besar untuk Roma; kita mungkin akan memutuskan yang satu ini”, tulis Marie de la Passion. Tapi sambil menunggu sampai rumah ini dapat dihuni, pada tanggal 8 Agustus 1882, Fransiskan Misionaris Maria menyewa “La Little House” yang terletak di n° 1 Via Ferruccio. Sekarang, rumah ini sudah tidak ada lagi, tapi dijelaskan dalam surat harian yang ditujukan ke Châtelets: “Kami memiliki rumah yang menawan, taman, air, akomodasi yang cukup banyak, namun Kapelnya sangat kecil sehingga kami harus berada di ruang sebelahnya dan hanya melihat Altar dari samping, melalui pintu.” Pada tanggal 10 Agustus mereka pindah ke “rumah” ini.

Mereka harus menyediakan semuanya, karena di rumah baru yang kecil ini “hanya ada dinding”, tapi tepat pada tanggal 18 Agustus, Ekaristi dipersembahkan untuk pertama kalinya di Rumah Saint Helen. Marie de la Passion telah mengupayakannya sebagai tanda kehendak Tuhan untuk pendirian tersebut. Pada malam yang sama, tibalah dari Brittany, suster yang keenam, yang bersama Marie de la Passion dan putri-putrinya yang lain akan menjadi batu penjuru dari fondasi ini. Tapi itu hanya pengaturan sementara saja selama beberapa bulan, paling lama setahun.

Roma, Via Giusti

Para suster pindah ke Via Giusti pada bulan Juli 1883. Awalnya Marie de la Passion menunjukkan sedikit keraguannya untuk membeli rumah yang sedang dibangun di Via Giusti yang nanti disiapkan untuk menjadi Rumah Induk Tarekat misionaris, yang tampaknya dibutuhkan untuk perkembangannya yang pesat. Sudah diperkirakan bahwa tempat ini tidak lama lagi akan tidak cukup; kemungkinan dikemudian hari akan dibangun lagi di sebidang tanah milik pemerintah setempat.

Pada pesta Maria Diangkat ke Surga, Marie de la Passion dalam ketaatan, berkomitmen untuk membelinya. Rumah yang baru saja dibeli ini hanya bagian depan rumah yang mengarah ke Via Giusti, sedangkan bagian Via Machiavelli masih merupakan tempat tinggal pemilik pertama, Signor Caprioli. Sebuah pekarangan kecil memisahkannya dari Rumah St. Helen (Via Ferruccio) yang diperbesar secara bertahap dengan konstruksi sederhana pada tahun 1889, kemudian pada tahun 1895 dan 1897 dengan membeli rumah dan tempat tinggal di sekitarnya.

Kerasulan secara bertahap dimulai dengan katekese dan persiapan untuk komuni pertama … komunitas juga diatur dan pada tanggal 5 Februari 1884, Marie du Coeur Immaculée menjadi pemimpin lokal pertama dari biara di Roma. Pada bulan April, keadaan Tarekat semakin diperjelas: Marie de la Passion terpilih kembali sebagai Superior General.

Namun, rumah di Roma masih tetap ditandai salib selama tiga tahun berikut. Pada bulan April 1884 otoritas gereja mendeklarasikan “Rumah Induk” berada di Keuskupan Saint-Brieuc. Biara Roma tetap terbatas untuk tiga atau empat Suster dan tidak ada Adorasi Ekaristi … Baru pada tahun 1887, Biara Saint Helen kembali mendapatkan kebebasan penuh. Peran utamanya adalah menjadi pusat Tarekat, kediaman Dewan General, dan dengan cara ini melayani perluasan misionaris dalam kesahajaan.

Pada tahun 1888, rumah tersebut menjadi rumah formasi dengan membuka sebuah persiapan yang akan tetap ada sampai pendirian di Grottaferrata tahun 1892. Ketekunan menghasilkan perkembangan dengan meningkatnya jumlah peziarah dan karya-karya sosial, seperti rehabilitasi tahanan dan “Laboratorio Fides” (keimanan) …

(In the footsteps of Mary of the Passion in Rome, pages 33-38)

“Roma terkasih, tanah air jiwaku…
ya, jiwaku merasa lebih kerasan di sana daripada di tempat lain.”

Marie de la Passion