Perutusan Sebagai Panggilan Hidup

Hari Senin, 03 Maret 2025 saya mendapat perutusan ke tempat yang baru yaitu ke Komunitas Nazareth, Pagal, Flores. Terima kasih Tuhan atas pengalaman yang boleh saya alami sebelumnya, di komunitas FMM St. Francis So’a selama kurang lebih 1 tahun 2 bulan.

Pengalaman ini menjadi bekal dan motivasi bagi saya untuk melanjutkan tugas dan perutusan yang baru di Komunitas Nazareth. Saya telah belajar banyak tentang hidup doa, hidup komunitas, dan kerasulan.

Semua pengalaman ini mengajarkan saya untuk selalu bersyukur dan membentuk saya menjadi pribadi yang dewasa, bertanggung jawab, dan setia dalam panggilan dan perutusan yang diberikan.

Meskipun saya menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan, saya akan terus berusaha untuk setia.

Perutusan bagi seorang FMM memberi tujuan dan makna dalam menjalani hidup panggilan. Perutusan bukan hanya sekedar tugas atau pekerjaan.

Di dalam tugas atau pekerjaan itulah sebenarnya seorang FMM menemukan makna dari perutusan yang diembannya, apa yang sebenarnya ingin saya lakukan dalam hidup ini, apa dan bagaimana saya menghidupi persembahan diri saya.

Seperti yang di katakan oleh Beata Marie de la Passion, “Demi misi dan resikonya, Marie de la Passion menghendaki agar setiap FMM siap sedia dan kuat dalam iman, siap meninggalkan segala sesuatu dan pergi ke mana pun diutus” (Konstitusi Art. 40).

Kata-kata ini mengingatkan saya tentang pentingnya memiliki iman yang kuat dan siap untuk menghadapi tantangan dan risiko-risiko yang ada dalam perutusan kita.

Perutusan menghidupkan semangat, motivasi, kepercayaan diri, dan keberanian untuk mengambil resiko. Dengan menerima perutusan yang diberikan, seorang FMM membuka dirinya untuk mengembangkan diri dan bertumbuh dalam hidup rohani untuk menjadi FMM yang lebih baik lagi.

Rabu, 05 Maret 2025

Komunitas Nazareth, Pagal