
Natal dalam Kesederhanaan
January 24, 2025
Hemat Air, Selamatkan Bumi!
February 28, 2025Mungkin kata hilang ini tidak asing bagi kita karena kata ini sangat familiar apalagi di zaman kita sekarang ini. Kita semua pernah mengalami kehilangan dalam hidup. Kehilangan orang yang kita cintai, kehilangan pekerjaan, kehilangan harapan, kehilangan kesempatan, kehilangan waktu atau bahkan kehilangan diri sendiri.
Namun, apakah kita pernah berpikir bahwa kehilangan dapat menjadi sebuah perjalanan menuju penemuan diri? Kehilangan adalah sebuah bagian yang tidak dapat kita hindari.
Kita semua akan mengalami kehilangan dalam satu atau lain bentuk. Namun, bagaimana kita merespons kehilangan tersebut yang dapat membuat perbedaan.
Jika kita membiarkan kehilangan menguasai kita, kita dapat kehilangan diri sendiri dalam prosesnya. Namun, jika kita dapat menemukan cara untuk mengatasi kehilangan tersebut, kita dapat menemukan diri sendiri.
Kita dapat menemukan diri sendiri dalam kehilangan dengan cara menerima kehilangan, mengatasi emosi kita dan tidak membiarkan emosi menguasai kita, mencari dukungan dari orang-orang yang kita cintai dan yang dapat membantu kita dalam proses kehilangan, menemukan makna dalam kehilangan kita dan bagaimana kita dapat menggunakan kehilangan tersebut sebagai pelajaran hidup kita. Serta membangun kembali hidup dan mencari cara untuk membuat hidup kita lebih baik dalam proses kehilangan.
Selain itu, kita juga harus ingat bahwa kehilangan dapat menjadi sebuah kesempatan untuk menemukan diri sendiri dan meningkatkan diri kita. Kita ingat bahwa kita tidak sendirian dalam proses ini. Kita dapat mencari dukungan dari orang-orang yang kita cintai, dari komunitas atau yang lainnya. Dalam proses kehilangan, kita juga harus tetap merawat diri kita sendiri.
Ini adalah sebuah bagian dari hidup yang tidak dapat kita hindari. Dengan menerima kehilangan, mengatasi emosi, mencari dukungan, menemukan makna, mengembangkan diri, dan membangun kembali proses kehilangan yang tidak mudah ini, kita akan membuat menemukan diri kita yang sejati.
Sr. Wilhelmina Maxi, FMM
Komunitas St. Francis, Soa