
Sejenak Bersama-Mu, Retreat Pranovis FMM
January 20, 2025
Natal dalam Kesederhanaan
January 24, 2025Dalam keheningan biara, saya menemukan bahwa jalan untuk melayani Tuhan tidak selalu seperti yang dibayangkan orang pada umumnya. Sebagai seorang suster yang menerima kepercayaan untuk mengelola keuangan dan pada saat yang sama diutus untuk menjalankan studi profesi, saya melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui cara-cara yang tidak terduga. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
Setiap pagi, saat fajar mulai menyingsing, saya memulai hari bersama komunitas; mendaraskan brevir, merayakan Ekaristi dan melakukan Adorasi di kapel biara yang telah berumur ratusan tahun. Suasana hening dan khusyuk menjadi fondasi hidup rohani sebelum berhadapan dengan tumpukan angka dan laporan keuangan yang menanti di meja kerja saya.
Banyak orang mungkin memandang pekerjaan keuangan sebagai tugas yang kering dan duniawi. Namun bagi saya, setiap entry pembukuan, setiap perhitungan anggaran, yang dilakukan dalam semangat kesederhanaan dan dengan penuh kesetiaan merupakan ungkapan pelayanan yang lahir dari hidup doa. Ketika saya mengelola keuangan dengan teliti dan jujur, saya sedang menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan dan Tarekat kepada saya. Setiap angka dalam buku besar mewakili sumber daya yang akan digunakan untuk melayani sesama dan memuliakan Tuhan.
Studi profesi yang saya jalani saat ini pun menjadi bagian dari perjalanan rohani saya. Setiap ilmu yang dipelajari menjadi sarana yang nantinya akan membantu saya untuk memberikan makna dalam setiap pelayanan dan lebih baik dalam memberikan diri saya bagi sesama. Ketika menghadapi ujian atau tugas yang menantang, saya teringat akan kata-kata Rasul Paulus: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.(Fil. 4: 13)”
Terkadang, beban tanggung jawab terasa berat. Ada kalanya saya harus bergadang menyelesaikan laporan keuangan sambil mempersiapkan ujian. Namun, dalam kelelahan itu, saya menemukan makna, hidup sebagai seorang FMM dengan tugas ganda ini mengajarkan saya bahwa tidak ada pekerjaan yang terlalu duniawi untuk dijadikan persembahan kepada Tuhan. Setiap angka yang saya hitung, setiap materi yang saya pelajari, adalah bagian dari doa yang hidup.
Di akhir hari, ketika saya berlutut dalam doa, saya menyadari bahwa panggilan ini adalah anugerah. Dalam integrasi antara hidup rohani dan profesionalitas, saya menemukan keindahan melayani Tuhan dengan segenap hati, pikiran, dan kemampuan. Percaya sepenuhnya bahwa Tuhan hadir dalam setiap saat kehidupan saya. Pada saat yang sama, belajar dan menggali semangat yang selalu baru dari Ibu Pendiri, Beata Marie de la Passion, yang memberikan teladan pemberian diri sepenuhnya bagi kehadiran Kerajaan Allah di bumi. Bersama dia, saya berkata:
« Tanpa syarat, tanpa menunda, saya berkata “Ecce Ancilla Domini”;
Untuk memenuhi panggilan saya, Tuhan tidak meminta saya untuk berhasil,
tetapi untuk mempersembahkan diri saya sendiri. (…)
Saya mempersembahkan diri saya dalam segala hal kepada kehendak Tuhan.»
(Beata Marie de la Passion, 27 Agustus 1882)
Sr. Elizabeth Jayanti Wahyu Kristiana, FMM