Penghijauan di Sekitar Rumah Retret
March 3, 2023Reboisasi Lahan Kritis
March 11, 2023Pada dasarnya kita telah mengetahui bersama bahwasannya St. Fransiskus adalah salah satu orang kudus yang meninggalkan segala harta duniawi demi mewartakan kerajaan Allah. Begitu banyak nilai yang diwariskannya kepada para pengikutnya, diantaranya Kemiskinan, Sukacita dan Persaudaraan sejati. Begitupun dengan Para Suster FMM, “Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam komunitas Injili.”(kont.art.19). Panggilan hidup khusus ini mampu saya hidupi dan hayati jika saya melakukan pertobatan yang terus menerus.
Pertobatan yang dimaksudkan adalah menghayati semangat kemiskinan dengan mengingkari diri akan segala keinginan dan hal-hal duniawi yang menghalangi hidup komunitas dan pelayanan, sehingga apa yang menjadi kehendak Tuhan yang harus saya lakukan dapat saya lakukan sebagai pewartaan dengan penuh sukacita, baik dalam komunitas maupun kepada orang-orang dimanapun saya diutus dan layani. Terkadang dalam pelayanan, saya lupa apa yang seharusnya saya lakukan agar orang lain mampu merasakan kehadiran Tuhan melalui pelayanan saya.
Sebagai seorang suster FMM (Fransiskan Misionaris Maria) kami dipanggil menjadi seorang Misionaris yang mengikuti teladan Bunda Maria (Ecce dan Fiat) dan Santo Fransiskus Assisi dalam Kesederhanaan dan Sukacita sejati… “Seperti Fransiskus, kita ingin memiliki Roh Tuhan di atas segala-galanya. Dengan berkontemplasi pada sengsara Kristus, yang memberi makna keselamatan kepada semua penderitaan-Nya, kita masuk ke dalam misteri Allah: cinta-Nya melintasi sejarah dan menyelamatkan dunia. Ia mewahyukan diri dalam setiap ciptaan yang dicintai-Nya dan dalam keagungan seluruh ciptaan.”(konst. Art.11). Nilai-nilai ini kami hayati dalam panggilah hidup sebagai seorang suster FMM, kami terus belajar untuk mengingakri diri dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang telah dijadwalkan oleh komunitas : Pelayanan ke Stasi-stasi, pendampingan lansia, Orang Muda Katolik, Misdinar, BIAK dan pendampingan untuk para Calon Komuni Pertama.
Kegiatan-kegiatan tersebut cukup padat, tapi tidak mengurangi semangat pelayanan kami di komunitas, dan juga untuk berdoa serta kegiatan-kegiatan lain di Komunitas. Kegiatan-kegiatan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mewartakan kasih Allah dan peristiwa yang kami alami, kami bawa dalam doa-doa kami, baik doa komunitas maupun doa pribadi. Bagi para Suster FMM dan saya sendiri, kekuatan dalam pelayanan adalah “hidup doa atau relasi saya dengan Allah” yang memampukan saya untuk melakukan semuanya serta bersyukur atas kesempatan untuk mengalami semua itu. Semua ini membantu saya semakin mengerti siapa saya dan arti persembahan diri saya sebagai seorang biarawati FMM”. Dan kekuatan lain yang saya terima adalah melalui para saudari sekomunitas dan orang-orang yang saya layani.
Semua kesempatan dan pengalaman yang berharga ini saya terima secara cuma-cuma karena Dia mengasihi saya sebagai umat kesayangan-Nya. Dan saya terus belajar dan berusaha untuk memberi diri saya, seperti perkataan St. Fransiskus Assisi yang menjadi motto pelayanan-ku “Allahku dan segalaku” artinya “jika saya merasakan bahwa Allah adalah Kasih dan Setia maka yang lain adalah segalaku karena didalam mereka Roh Allah hidup”.
Agnes FMM.