Provincial Assembly & Enlarged Provincial Chapter
March 1, 2021St. Joseph for me!
March 22, 2021Medali FMM menjadi tanda
Selubung putih hiasi kepala
Meski dunia penuh virus korona
Hendaklah Pelita kita tetap menyala.
Pantun sederhana itu kiranya menjadi simbol dan harapan bagi kita semua dalam masa pandemik, khususnya bagi saya yang telah mengikrarkan kaul pertama di masa yang boleh dikatakan istimewa ini. Mengapa istimewa? Ya, karena ini adalah hari yang berbahagia, hari dimana perhatian dan kasih terasa melimpah dari para Suster dan saudari-saudari Novis. Bagaimana tidak, karena semua persiapan jasmani (konsumsi, dekorasi) dan rohani (retret dan Perayaan Ekaristi) dipersiapkan secara interen. Hal ini semakin menunjukkan kasih dan keakraban persaudaraan. Berjalan bersama waktu dalam setiap proses pembinaan, kini tibalah saatnya dimana kasihku dan kasih-Nya dibuktikan dengan pengucapan janji setia. Berjalan sendiri menuju altar bukan berarti saya sendirian dan kesepian, tetapi bersama Roh Kudus saya melangkah. Di penghujung Januari 2021 ini, dengan penuh syukur misa pengikraran kaul pertama saya boleh berjalan dengan lancar dan hikmat. Meskipun tidak ada tamu undangan dan orang tua juga tidak bisa datang,saya tetap percaya bahwa mereka dan para Suster di setiap komunitas mendoakan saya. Kehadiran beberapa Suster dan para saudari menjadi saksi dalam perayaan penting ini. Hari ini bukanlah akhir dari perjalanan dan perjuangan dalam panggilan tetapi inilah langkah awal menjadi seorang pekerja di kebun anggur-Nya.
Hendaklah Pelitamu tetap menyala… (Luk.12:35) adalah tema yang saya pilih untuk misa pengikraran kaul pertama saya. Menyalakan dan tetap menjaga pelita iman dalam hati bukan hanya untuk menerangi diri saya sendiri. Apalagi di masa pandemik seperti ini, saya semakin tertantang untuk juga menjadi terang bagi sesama. Bukan hanya melalui hidup doa dan rohani saya, tetapi lebih pada apa yang bisa saya berikan kepada mereka. Dengan tutur kata, sikap yang sopan dan ramah, kepedulian terhadap sesama itulah “menjadi terang” yang sesungguhnya. Tidak perlu melakukan hal yang besar, dimulai dengan saling memberi senyuman dan sapaan, itu adalah gerbang sebuah persahabatan.
Lalu dimana saja saya dapat menjadi pelita bagi sesama?
Maka dalam kata sambutannya Sr. Juliati FMM, suster Provinsial Provinsi Indonesia seolah menjawab “Sdri. Anggelin akan diutus ke komunitas Soa-Flores”. Ya Tuhan, kemanapun Engkau mau supaya aku pergi, aku siap sebagai misionaris-Mu. Namun bukan hanya di Soa-Flores saja, tetapi dimanapun saya berada saya harus selalu membawa pelita yang tetap menyala. Sehingga kehadiran saya disana nanti juga dapat menjadi berkat dan sahabat bagi umat yang FMM layani di daerah itu. Bukan semata-mata bahwa semua anugerah panggilan ini adalah usaha saya, tetapi ini karena kebaikan Tuhan dan setiap mereka yang pernah hadir dan berperan dalam kehidupan saya. Untuk itu saya pun masih tetap memohon doa dan dukungan dari keluarga serta para saudara dan saudari agar saya semakin setia dalam panggilan ini.
Sr. Anggelina Susika, FMM