Menanti Seminya Kehidupan
January 12, 2021Betapa Baiknya Hidup pada Allah – Kaul Kekal 10 Januari 2021
January 17, 2021Setelah menyelesaikan tahun ke-3 sebagai suster profes sementara, saya bersama kedua sahabat Sr. Yulita, FMM dan Sr. Ambar, FMM diutus untuk mengikuti tahun teology di Srilanka. Bermodal iman dan harapan serta kesiap-sediaan sebagai seorang missionaris dengan semangat, kami menjawab “ya”. “ Mengikuti Kristus”, dan atas panggilan-Nya kita meninggalkan “perahu dan jala” dan berangkat. (dikutip dari buku “Mendengarkan Sabda Allah dengan Penuh Perhatian”).
Hidup di tanah misi banyak perbedaan yang saya jumpai, seperti bahasa, budaya dan juga karakter. Perbedaan-perbedaan ini begitu unik, tetapi terkadang menimbulkan ketegangan. Hidup komunitas tidak selalu mulus, jatuh bangun saya alami, bahkan putus asa, dan kekeringan dalam spiritualitas yang menggoncangkan panggilanku. Hidup di dalam perbedaan dengan para suster yang berasal dai 5 negara (Afrika, Pakistan, Myanmar, Srilanka, dan Indonesia) di dalam satu komunitas butuh ekstra “creative” untuk menjalaninya. Creative dalam berelasi, berkomunikasi, berpikir, bekerja, dan juga yang terpenting adalah creative dalam sikap kerendahan hati dan mau belajar dari keterpurukan dan kegagalan, memang tidak mudah bahkan melelahkan, tetapi disini saya tidak mengandalkan diri sendiri.
Untuk keluar dan mengatasi keterpurukan yang saya alami, hanya dengan dua cara yaitu kekuatan “Doa” membangun relasi yang intim bersama Yesus. Kekuatan doa sangat berarti bagi saya secara pribadi, selain itu melalui “pendampingan pribadi”, dari pendampingan pribadi membuat saya semakin semangat dan berkembang serta dikuatkan dalam panggilan. Melalui hidup komunitas membuat saya semakin menjadi pribadi yang dewasa baik sebagai seorang FMM maupun sebagai seorang Kristiani.
Mengikuti tahun teology banyak hal-hal yang kami pelajari seperti pengenalan akan pribadi secara utuh, hidup komunitas, pendalaman spiritualitas sebagai seorang kristiani dan juga sebagai seorang religious, selain itu juga kami belajar tentang liturgy , mission, dialog antar agama, seperti Hinduism, Budhism, islam dan protestan. Selain itu pendalaman kitab suci yang tentunya semua sangat bermanfaat bagi saya secara pribadi sebagai modal dan juga bekal untuk hidup secara FMM dan juga sebagai seorang kristiani yang benar.
Refleksi pribadi
“Setiap pristiwa dikirim Tuhan dengan maksud tertentu” (Beata Maria de la Passion ibu pendiri FMM) Jika saya refleksikan kutipan ibu pendiri dengan pengalaman yang saya alami selama di Srilanka sungguh Tuhan punya rencana dalam perjalanan saya. Tuhan menyiapkan saya untuk menjadi pribadi yang tangguh dan siap sebagai seorang misionaris FMM. Pengalaman-pengalaman jatuh bangun selama mengikuti tahun teology di Srilanka, suka duka keterpurukan semua itu membuat saya tersenyum lebar penuh kebahagiaan.
Tantangan dan jatuh bangunnya kehidupan memang tidak enak, tapi ini membuat saya bersyukur bahwa saya boleh melewati semua pengalaman suka duka ini, karena bagi saya secara pribadi tantangan hanya bisa dilewati oleh pribadi yang setia dan tangguh, dan saya bersyukur untuk semua itu karena saya percaya ini akan bermanfaat bagi langkah hidupku selanjutnya sebagai seorang FMM. Mari berjalan dan bergandeng tangan, bersama-sama kita bisa melewati setiap peristiwa dan tantangan, andalkan selalu “DIA” yang memanggil kita dan mari berjuang bersama untuk membangun kerajaan-Nya di tengah dunia.
Kontributor : Sr Ruvina Dhedho, FMM