Sekilas Info – Ordo Fransiskan Sekular
January 21, 2022Pengalaman Suster-suster FMM di Soa Bersama Ordo Fransiskan Sekular
February 3, 2022“Mengapa sih mau jadi suster?”
“Apa sih bedanya kalau jadi suster?”
“Kan berbuat baik tidak mesti jadi suster?”
“Apa bedanya karya suster dengan perusahaan pada umumnya?”
“Kenapa sih?”
“Mengapa? Mengapa? Mengapa?”
Banyak sekali pertanyaan semacam ini yang terlontar, baik dalam diri saya sendiri dalam proses discernment maupun dari orang-orang yang bertanya pada saya secara langsung. Jawabannya mungkin tidak sama jika bertanya pada setiap suster, karena panggilan itu unik. Meskipun demikian, tujuannya tetap satu, yaitu hidup mengikuti Kristus. Beruntung sekali kita sebagai orang Katolik diberi pilihan lebih banyak. Kita diberi sarana untuk memberikan hidup sepenuhnya untuk Tuhan. Tetapi kembali lagi, bahwa hidup menikah pun baik dan kudus.
Selama menjadi calon suster FMM, tentu saja saya merasakan perbedaan hidup di rumah dan di biara mulai dari gaya hidup, hidup doa, dan hidup dalam komunitas. Lebih jauh lagi, saya mendapat kesempatan bekerja di salah satu karya FMM dengan membantu di tim Yayasan di sekolah Regina Pacis Jakarta. Di sana saya mengalami secara nyata karya suster FMM, sehingga saya dapat mulai menyimpulkan apa yang membedakan antara karya suster dengan perusahaan pada umumnya. Menurut saya, perbedaan terletak pada semangat yang menjadi dasar dalam pekerjaan maupun kegiatan sehari-hari. Spiritualitas Kristiani yang berlandaskan kasih berusaha ditanamkan oleh para Suster melalui kegiatan, retret, visi dan misi sekolah serta teladan mereka kepada para murid dan karyawan yang terlibat, dengan tetap menghargai agama kepercayaan masing-masing.
Dampaknya adalah suasana dan budaya bekerja dengan semangat persaudaraan dan solidaritas terpancar dari mereka yang terlibat. Itu terlihat dalam tingkah laku sehari-hari misalnya, budaya saling membantu dan peka terhadap satu dengan yang lain begitu terasa sehingga masalah dan kesulitan yang terjadi sehari-hari dapat diatasi bersama. Selain itu, keluarga dari para karyawan dan murid pun menjadi bagian dari keluarga besar Regina Pacis.
Contohnya ketika ada keluarga yang berduka, koleganya berinisiatif mengadakan Misa Arwah, mengunjungi dan mendoakannya bersama-sama. Semangat tersebut diharapkan tetap dibawa kapan pun dan dimana pun, sehingga terlaksanalah cita-cita yang tertulis dalam catatan Rohani Beata Marie de la Passion:
“Kita akan pergi membawa semangat Injili, yang akan menyebar-luas dari tempat kita berada ke tempat-tempat kita tidak berada.” Beata Marie de la Passion, NS 301
Caren Andayani
Catatan Foto: *Semua yang terlibat dalam foto telah melakukan test antigen dengan hasil negatif sesuai dengan peraturan yang berlaku pada saat itu.
1 Comment
Sharing yang inspiratif 🤩, Semangat!