Menanam dengan Tujuan
August 13, 2021Rasa Menjadi Bagian
August 25, 2021I. MERAWAT CIPTAAN DAN MEMELIHARA KEHIDUPAN (1.2)
A. Bahan bacaan
Kejadian Bab 1-4
Kejadian nyata dari kerusakan lingkungan
B. Renungan
Dalam Kejadian 1 dan 2, alam semesta dan isinya diciptakan oleh Sabda Allah yang penuh Daya Cipta, dari tiada menjadi ada, semuanya terjadi mengalir dengan lembut tanpa ada yang dikurbankan (penggalian, penebangan, kekerasan) karena semuanya diciptakan dari ketiadaan. Seluruh Ciptaan memiliki kualitas yang baik sebagai cerminan atau pantulan dari Pencipta sendiri yang sungguh Mahabaik, sumber Kebaikan. Ada keragaman hayati yang saling melengkapi, semua ada pada tempatnya dan bergerak secara harmoni. Manusia mengatur dan merawat Firdaus dan memiliki hubungan yang erat dengan Allah, penuh dengan rahmat Allah.
Dalam Firdaus ada kehidupan kodrati yang terus bertumbuh dan berkembang di tanah yang subur dan alam yang sehat. Manusia sendiri dianugerahi oleh Allah kehidupan adikodrati, Roh Allah yang terus berkarya dalam dan melalui manusia hingga sekarang.
Manusia sebagai Citra Allah bertanggung jawab untuk merawat Ciptaan seperti di Firdaus, tanpa kekerasan dan demi kebaikan semua tanpa mencari kepentingan diri. Manusia sebagai citra Allah dipanggil untuk memelihara kehidupan kodrati dan adikodrati untuk memuliakan Allah Pencipta dan untuk kebahagiaan semua Makhluk.
Dalam Kejadian 3, Adam dan Hawa dikisahkan ingin menjadi seperti Allah memiliki hak untuk menentukan apa yang baik dan apa yang jahat, keinginan yang tak terkendali untuk memiliki apa yang bukan menjadi hak nya ini mendorong mereka untuk tidak taat pada Allah. Mereka membiarkan dirinya diperbudak oleh keinginan yang tidak teratur untuk memiliki, mengutamakan kepentingan diri, pemenuhan kebutuhan psikologis untuk menjadi seperti Allah (barangkali karena serakah, Iri atau sombong, kurang rendah hati untuk menerima diri sebagai ciptaan). Keinginan manusia untuk memiliki melebihi apa yang menjadi kebutuhan dan hak nya telah merampas kehidupan alam semesta dan kemanusiaan itu sendiri. Tugas manusia untuk merawat dan memelihara ternodai oleh keinginan-keinginan yang tidak baik. Kebebasan manusia terpasung oleh egoism dan menjadi rapuh.
Kisah penyalahgunaan kebebasan manusia berlanjut terus, Kain (Kej.4) memilih untuk tidak mempersembahkan hasil panen yang baik, dia membiarkan dikuasai oleh rasa iri dan amarah (dosa pokok) , meski Tuhan atau hati nuraninya telah mengingatkan untuk berhati-hati terhadap perasaan negatif tersebut, tetapi dia tidak peduli atau cuek, malah mengikuti rasa marahnya sehingga melahirkan dosa kedua yaitu pembunuhan, kekerasan dan perusakan terhadap ciptaan lain. Relasi dengan Ciptaan dan dengan Allah Sumber Kehidupan menjadi retak, karena manusia tidak mampu lagi merawat Ciptaan-Nya dan memelihara Kehidupan yang Dia anugerahkan pada kita.
C. Panduan Refleksi
- Bagaimana cara saya merawat ciptaan dan memelihara kehidupan ?
- Keinginan-keingian tidak teratur, atau kebutuhan-kebutuhan psikologis apa yang menghambat saya untuk merawat dan memelihara ?