Kurban Cinta
April 22, 2024Misa Perayaan Paskah Sekolah Regina Pacis Baubau
May 7, 2024FMM Indonesia — Ecce dan Fiat artinya: “ aku ini hamba Tuhan, terjadilah pada-ku menurut perkataan-Mu”. Luk.1:39. Kalimat ini diucapkan oleh Maria kepada malaikat utusan Allah yang menyampaikan kehendak Allah bahwa Maria akan mengandung, melahirkan dan menjadi ibu Tuhan Yesus. Jawaban ini menjadi semboyan hidup Maria yang memberi semangat, daya dorong dan motivasi hidup.
Semboyan yang menginspirasi, mengingatkan dan mencerminkan nilai-nilai yang dimiliki Maria seperti kerendahan-hati, ketaatan dan kesiap-sediaan sepanjang hidupnya.
Panggilan besar dan fundamental Maria adalah menjadi Bunda Yesus Allah Putera. Namun Maria juga mempunyai panggilan pribadi yaitu tentang bagaimana dia akan menjalani hidup sebagai Bunda, panggilan pribadi itu adalah Ecce dan Fiat yang sering diasosiasikan dengan kesiapsediaan.
Kesiapsediaan Maria pertama nampak pada (1) inisiatif & proaktif untuk mencari tahu lebih dalam disertai kecerdasan berkomunikasi/ bertanya kepada malaikat tentang tugasnya sebagai ibu Yesus, (2) kemurahan-hatinya dalam menanggapi permintaan Allah untuk menjadi Bunda Penyelamat, (3) keberanian mengambil resiko atas jawabannya (karena belum bersuami), dan (4) kepekaannya untuk mengunjungi dan membantu Elizabet yang sedang mengandung (info dari malaikan bahwa Elizabet mengandung).
Kesiap sediaan memotivasinya untuk tetap percaya pada Allah dan setia melaksanakan tugasnya tanpa menggerutu dan mengeluh. Terutama pada saat dia menghadapi ketidak-pahaman atas perkataan Yesus seperti: “mengapa engkau mencari Aku, bukankah Aku harus ada di rumah Bapa-Ku” Luk.2:49.
Ketika Maria mendengar bahwa Orang banyak mengatakan Yesus tidak Waras (Mar.3:21, 31-35) dan ketika dijemput, Yesus malah berkata: “siapakah ibu dan saudara-Ku”.
Begitu pula dengan Peristiwa di Kana: ketika Maria meminta Yesus untuk mengatasi masalah kehabisan anggur, jawaban Yesus: “mau apakah dari pada-Ku ibu, waktu-Ku belum tiba”, Maria tetap menjalankan tugasnya, membantu tuan rumah dengan menyuruh pelayan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Yesus, tanpa rasa tersinggung pada kata-kata Yesus.
Orang yang siap sedia berusaha untuk tahu betul tugas dan kewajibannya. Ia akan melakukan pekerjaannya dengan penuh tanggung-jawab, tahu & cerdas membagi waktu, dan berusaha memberikan yang terbaik bagi orang lain.
Orang yang siap sedia biasanya mudah didekati dan sering dimintai tolong, karena pasti akan menolong. Reaksi awal ketika dimintai tolong tidak menolak (saya tidak bisa, tidak tahu, tidak mau, tidak ada waktu, saya lelah) tetapi langsung berpikir bagaimana saya bisa melakukannya, maka jawabannya adalah : Saya cari tahu dulu, caya akan coba, saya usahakan, dan pasti akan melakukannya.
Tidak heran jika orang yang siap sedia ini akan diberikan kepercayaan yang lebih besar. Tuhan Yesus mengatakan: “Barang siapa diberi banyak, maka banyak pula yang dituntut dari padanya” (bdk. Luk. 12:48).
Atau jika dibalik, siapa memberi banyak maka akan banyak menerima/diberi, baik itu bakat, waktu, tenaga, ide-ide dst. Karena ketika seseorang bekerja atau beraktivitas, kemampuan kerjanya akan semakin terasah, terlatih dan menjadi mahir.
Semakin tahu bekerja, semakin cerdas dan cepat melakukannya. Kesiap-sediaan juga nampak dalam kepekaan terhadap situasi, terutama situasi yang membutuhkan tanggapan atau bantuan dengan murah hati, berani keluar dari diri sendiri, dari rasa malas dan rasa mengasihani diri, jika kita cuek maka kita akan kehilangan kepekaan kita dan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan serta pengetahuan kita.
Kesiap sediaan tidak egois, ia mampu bekerja sama dengan siapa saja baik dengan pribadi yang menyenangkan maupun pribadi yang sulit, demi terlaksananya pekerjaan-pekerjaan Allah, sekaligus menularkan semangat kesiap-sediaan kepada rekan kerja.
Ecce dan Fiat Maria adalah salah satu unsur dari Kharisma FMM, maka sepantasnya jika seorang FMM memiliki keutamaan ini. Sebagai semboyan yang menjadi motivasi dan daya dorong aktivitas kita baik dikomunitas maupun di karya.
Pertanyaan refleksi
- Apa semboyan hidup saya yang menjadi motivasi, daya dorong saya untuk melakukan aktivitas setiap hari?
- Sejauh mana saya sudah menghayati Kesiap-sediaan, Ecce Fiat dalam hidup sehari-hari saya?
- Bagaimana anda menghidupi tanggapan yang murah hati terhadap kebutuhan komunitas, karya dan sector?