Pandemic dan Misi FMM
August 9, 2021Menanam dengan Tujuan
August 13, 2021Menunjukkan Kasih Allah di Tengah Orang Yang Menderita dan Tersingkirkan
A. Bahan bacaan
1. Lukas 10 : 25 – 37 Orang Samaria yang baik hati
2. Fioretti No.25, hal.103 Fransiskus menyembuhkan seorang berpenyakit kusta
3. Fioretti No.26, hal.106 Pertobatan tiga Perampok
4. Konstitusi FMM art.38-40
B. Renungan
Pada mulanya Allah menciptakan langit-bumi dan seiisinya dalam keadaan baik. Namun saat ini ciptaan nampaknya sudah tidak lagi sepenuhnya baik. Kita berada dalam situasi wabah yang berkepanjangan, bencana alam terus terjadi, peperangan dibeberapa tempat tak terelakkan, dan semua itu biasanya diikuti oleh pengangguran ataupun kemiskinan. Skenario terburuk dari kemiskinan adalah kelaparan, dan jika ini tidak diatasi atau dibantu maka akan diikuti oleh penjarahan dan pencurian. Kekerasan yang dilakukan manusia baik lewat kata-kata maupun tindakan terhadap binatang, bumi dan kemanuasiaan telah berbalik menghantam diri kita sendiri, itulah hukum alam. itulah wajah kehidupan kita saat ini.
Dibalik semuanya itu, kita tetap percaya bahwa Allah masih bekerja sampai sekarang, kerja Allah ini nampak dari perbuatan orang-orang baik yang mau mengembalikan kebaikan pada ciptaan yang rusak dan pada kehidupan yang tersakiti:
Orang Samaria adalah Yesus yang bekerja sampai sekarang, tindakan kasih-Nya melampaui hukum dunia dan Ia mempercayakan kurban pada pemilik penginapan yang adalah simbol dari Gereja, kita sendiri. Kita diminta untuk merawat orang-orang yang menderita dengan kemampuan yang diberikan kepada kita (dua dinar), dengan tulus dan tuntas, bahkan jika ada kekurangan kita diminta untuk memberikan talangan tanpa hitung-hitungan, karena pada kedatangan-Nya yang kedua Dia akan mengganjar kita atas apa yang kita lakukan pada orang-orang yang menderita ini (Luk.10:35).
Kisah kisah dari Fioretti mengajak kita untuk memberikan pertolongan dengan tuntas kepada orang yang sakit fisik dan psikis tanpa rasa curiga, rasa takut dan tanpa rasa jengkel.
Kita baru saja mendengar sharing dari Yayasan Tzu Chi, bagaimana orang-orang baik ini telah menampakkan Wajah Kasih Allah secara nyata di tengah kehidupan yang terluka. Mereka tidak hanya memberikan bantuan materi sepenuhnya, tetapi juga mengangkat martabat orang yang dibantu lewat sikap-sikap hormat, lembut, memberdayakan dan mengajak mereka yang dibantu juga untuk mau membantu yang lainnya.
Dalam Konstitusi art 38 dan 39, kita adalah para pembangun perdamaian dan rekonsiliasi, kita siap sedia melayani dan mendatangi mereka yang kita layani dengan rendah hati, sikap hormat, terbuka menyambut siapapun tanpa diwarnai rasa suka dan tidak suka, terbuka untuk belajar dari orang lain dalam berbuat baik. Tidak mempersulit pekerjaan misi sesamanya, bahkan jika ada masalah tidak mencari kambing hitam tetapi membantu membuka jalan dan memberi solusi dengan wajah Kasih Allah. Kita juga diminta untuk siap menanggung resiko dari kebaikan yang kita buat. Kita perlu kreatifitas untuk mencari cara melakukan kebaikan dengan sikap yang baik.
C. Panduan Refleksi
- Pilihlah kebaikan apa yang akan saya lakukan secara konkrit untuk orang yang saya tahu bahwa dia perlu dibantu!
- Sikap-sikap kebaikan apa saja yang perlu saya kembangkan untuk memperlancar karya / pelayanan dari komunitas yang bisa menampakan wajah kasih Allah baik sebagai pribadi maupun sebagai tim kerja komunitas?