Suara Lirih Sang Ibu
March 1, 2021Ku Tak Berjalan Sendiri
March 22, 2021Melihat Perjalanan Provinsi Menuju Transformasi
Tujuan dari “Provincial Assembly” adalah untuk memperdalam wawasan kita (para suster FMM) tentang bagaimana misi FMM dihidupi di provinsi dan dalam rangka melaksanakan tindakan transformatif yang diperlukan untuk kehidupan selanjutnya. Sementara itu EPC (Enlarged Provincial Council)/Dewan Provinsi yang diperluas merupakan pertemuan yang dihadiri oleh pemimpin provinsi dan dewannya, para pemimpin lokal, pemimpin novis, dan ekonom provinsi. Dewan ini memastikan adanya refleksi tentang kehidupan provinsi dan merupakan sarana untuk membina para pemimpin (Konstitusi FMM artikel 148).
Pertemuan ini diselenggarakan secara online via zoom meeting, pada hari Senin – Selasa, 15 – 16 Februari 2021. Para Suster dari komunitas-komunitas FMM di Flores, Baubau, Jambi, Bogor, Jakarta, dan Serang berkumpul bersama untuk berefleksi dan berdiskusi demi tercapainya tujuan transformasi. Dalam pertemuan ini para Suster diajak untuk melihat kembali hasil refleksi masing-masing pribadi dan refleksi komunitas berkaitan dengan perjalanan transformasi untuk kemudian disatukan menjadi refleksi provinsi yang akan menjadi gerakan bersama sehingga provinsi terus berjalan menghidupi proses transformasi. Harapannya adalah agar dengan transformasi kehadiran FMM semakin dapat menghadirkan wajah Allah secara nyata.
Dalam pertemuan ini dibicarakan juga tentang hasil pertemuan FMM Young Generations. Sebagai harapan dan masa depan Tarekat, orang-orang muda FMM terus belajar dan berjuang untuk mempersiapkan diri menyambut terbentuknya regio baru (Hongkong-Macau, Taiwan, Korea, dan Indonesia). Meskipun harus menghadapi berbagai tantangan namun dengan semangat persaudaraan dan disatukan dalam semangat Marie de la Passion, mereka siap sedia untuk terus memperjuangkan transformasi, baik itu secara pribadi maupun bersama.
Dari hasil proses panjang refleksi ditemukan bahwa di dalam proses transformasi ada hal-hal yang harus dilepaskan (letting go) dan ada hal-hal baru yang harus diterima (letting come). Karena untuk bisa maju, kita harus melepaskan hal-hal yang mengikat kita pada kenyamanan/kesenangan dan mau memaksa diri untuk meninggalkan yang nyaman itu, keluar dari diri sendiri dan menyambut hal-hal baru yang akan datang. Hanya dengan kerelaan untuk menerima yang tidak mudah, yang tidak nyaman, tidak menyenangkan itulah, kita bisa keluar dari diri sendiri dan bertransformasi menjadi pribadi yang semakin baik. Pribadi-pribadi inilah yang akan memberi jiwa dalam Tarekat.
Di tengah situasi yang masih diresahkan dengan kehadiran virus Covid-19, pertemuan PA dan EPC ini memunculkan harapan baru bagi provinsi Indonesia. Bahwa nyatanya Tuhan tetap bekerja. Dalam situasi yang “tidak baik” ini para Suster masih bisa bertemu meskipun secara online, Roh Kudus tetap bekerja sehingga pertemuan tetap dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang baik dan berguna bagi karya dan pelayanan Tarekat, khususnya dalam perjalanan menuju transformasi. Sebagaimana dikatakan oleh Sr. Francoise, FMM, Superior General FMM, “Transformasi diri, komunitas, dan provinsi harus tetap berjalan meski kita harus merubah cara kita bertransformasi. Justru Covid-19 ini mengundang kita untuk bertransformasi jauh lebih dalam dari apa yang kita rencanakan dan pikirkan sebelumnya.” Tuhan berjalan bersama kita.
Sr. Andriana Esti S., FMM
Komunitas Immaculate Conception, Bogor