Berbagi Harta Abadi
December 12, 2020Berbagi Kasih Natal Peduli Covid-19
December 22, 2020Kami suster FMM, mempunyai kebiasaan menyediakan pohon Adven pada masa Adven. Pohon Adven ini berupa dahan dengan ranting-ranting yang kering. Di samping pohon Adven diletakkan lingkaran Adven dan diatasnya ada empat buah lilin; tiga lilin berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah muda. Untuk melengkapi pohon Adven, kami membuat kurang lebih 30 (tiga puluh) buah potongan-potongan kertas hijau berbentuk daun yang ditulisi ayat-ayat Kitab Suci sekitar kedatangan Tuhan dan tulisan Ibu Pendiri yang mengungkapkan renungannya akan kedatangan Tuhan.
Selama masa Adven, setiap hari setelah selesai ibadat sore, kami mengelilingi pohon Adven ini. Lilin Adven dinyalakan sesuai dengan hitungan minggu masa Adven. Seorang suster membacakan bacaan dari Kitab Suci dan dari tulisan Ibu Pendiri yang sudah disusun untuk setiap hari, selama empat minggu masa Adven. Tulisan tersebut tentunya berkaitan dengan masa Adven. Setelah selesai membaca, suster yang lain mengambil lembaran daun kertas dan membaca tulisan diatas kertas tersebut dengan suasana dan sikap doa. Lalu lembaran daun kertas itu digantungkan pada ranting kering pohon Adven, diiringi lagu “Datanglah Tuhan”.
Dahan dengan ranting yang kering menggambarkan sisi kering kehidupan manusia, kekeringan rohani, malam gelap rohani, penderitaan dan kematian yang membuat manusia haus dan rindu akan Sumber Kehidupan abadi yaitu Tuhan sendiri. kerinduan ini diungkapkan lewat doa setiap hari selama masa Adven, dengan harapan bahwa setiap lembaran daun hijau yang digantungkan disertai doa-doa yang dipanjatkan dan alunan lagu “datanglah Tuhan” akan menyuburkan kembali pohon Adven ini.
Dengan doa-doa ini, masa Adven menjadi saat bagi kami untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Tuhan. Bacaan-bacaan yang kami dengar mengingatkan kami untuk membersihkan batin kami agar menjadi tempat yang layak bagi kedatangan Tuhan Juruselamat, dan membebaskan batin kami untuk sepenuhnya melekat kepada Tuhan, agar ranting diri ini menjadi subur dan berbuah, sampai pada kedatangan-Nya di akhir hidup kami.
Kontributor: Sr. Linda FMM