
Profession Day: Let Us Begin Again, For Until Now, We Have Not Done Anything
December 20, 2023
Rabu Abu: Mewariskan Ceritaku Sendiri
January 31, 2024Pada tanggal 1 Januari 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki meletus. Letusan ini menyebabkan banyak warga mengungsi. Para suster FMM di Soa tergerak untuk mengunjungi para korban dan memberikan bantuan.
Dengan seijin Suster Dewan Sektor Indonesia dan dana yang ada serta bantuan makanan dari komunitas-komunitas FMM di Flores, para suster FMM menyiapkan bantuan untuk para korban.
Bantuan tersebut berupa 200 sembako, 1000 roti buatan Sr.Mariana FMM, keperluan mandi, dan obat-obatan.
Para suster FMM mencari informasi tentang tempat pengungsian dari Sr. Ona FMM dan keluarganya yang tinggal di sekitar tempat kejadian.
Setelah mendapat informasi cukup, para suster FMM (Sr. Yani Latif FMM; Sr. Wilhelmina Maxi, FMM; Sr. Venisia Aro Ngago, FMM; Sr. Mei Juan, FMM; dan Sr. Weina, FMM) berangkat untuk melayani para pengungsi di empat desa, yaitu Desa Hikong, Desa Pulurela Sukutukang, Desa Nobo, dan Desa Konga.
Para suster FMM memberikan bantuan kepada para pengungsi secara langsung. Mereka juga berdoa untuk para korban, para dermawan, relawan, dan pemerintah yang sedang mengatasi persoalan bencana alam ini.
Sekedar informasi, Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores. Gunung ini terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terakhir kali meletus pada 12 Oktober 2002.
Pada tanggal 17 Desember 2023, status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level I (Waspada) menjadi Level II (Waspada). Hal ini dikarenakan adanya peningkatan aktivitas kegempaan di gunung tersebut.
Pemerintah daerah setempat telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan terjadinya erupsi lanjutan dari Gunung Lewotobi Laki-laki.