Menjadi Penyalur Kasih Tuhan

Situasi dunia saat ini menggerakkan hati kami untuk peka merasakan apa yang dialami oleh saudara-saudari yang mengalami kekurangan akan kebutuhan hidup terutama kebutuhan pangan. Kami dari Komunitas Immaculate Conception Bogor mengkhususkan hari Rabu sebagai hari yang penuh berkat, dimana kami membagikan makanan kepada saudara-saudari yang berkekurangan. Sasaran kami untuk berbagi adalah para tukang becak, pemulung, pedagang asongan, tukang sapu di jalanan dan tukang parkir yang berada di seputar Paroki Katedral Bogor.

Kami (para suster, calon, Pra Novis) sendiri yang memasak makanannya. Ada beberapa umat juga yang tergerak hatinya  untuk memberikan sumbangan makanan yang sudah dimasak dari rumah mereka masing-masing dan kami para suster yang akan membagikan makanan tersebut. Bruder Budi Mulia membantu kami membagi makanan dan memberi tumpangan mobil untuk kami bisa berkeliling.

Tidak hanya bentuk makanan yang siap dimakan tapi juga kami mendapat saluran dari umat berupa sembako dan pakaian untuk dibagikan. Namun untuk sembako kami yang mengundang para tukang becak, pemulung, pedagang asongan, tukang sapu di jalanan dan tukang parkir,  datang ke biara mengambil sembako.  Ada beberapa warga juga yang kami kunjungi rumahnya dan kami berikan sembako.

Setiap orang dipakai Tuhan untuk menjadi penyalur berkat bagi sesama, tentu dengan berbagai macam cara. Namun juga perlu keterbukaan dan kesiapsedian diri untuk mau dipakai oleh-Nya. Saya merasakan kasih Tuhan itu melalui kebaikan orang lain dan orang lain itu adalah utusan Tuhan, maka saya juga adalah utusan untuk orang lain dan supaya saya dapat menjadi berkat bagi mereka. Ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk menolong sesama apa lagi dalam situasi pandemic sekarang ini. Saya bersama para susuter di komunitas meluangkan waktu, tenaga untuk menjadi salah satu rekan kerja Tuhan dalam membantu sesama dan semoga semakin banyak orang mengalami kasih Tuhan.

Sr. Skolastika, FMM