Peziarah Batin Berpengharapan

Di penghujung tahun 2024,
aku melihat dia
menapaki lorong penuh harapan,
menuju ke pusat diri.

Langkahnya menembus raga,
melewati kobaran api yang sejuk,
hingga tiba di pusat diri
Cahaya kasih yang bersinar.

Disitu ada sumber kehidupan yang tak pernah mati.
Dari situ berawal semua keutamaan yang tak pernah sirna,
dan semangat yang terus berkobar.

Pusat diri adalah Allah Mahakudus
yang bertahkta di kedalaman batin manusia,
sumber pengharapan sang peziarah
yang mengarahkan langkahnya menuju pusat ciptaan
yakni manusia di Firdaus Bersama Allah Pencipta,
suatu kebahagian dan keindahan yang kekal.

Berada di pusat diri Bersama-Nya
dan mendengarkan suara-Nya
mengantar manusia untuk hidup
dalam pertobatan, pengampunan
dan pembaharuan diri terus menerus.

Berada di pusat diri Bersama-Nya
Membawa manusia pada kekudusan hidup.