Dia yang adalah Kasih
January 1, 2025Peziarah Batin Berpengharapan
January 7, 2025Di sudut malam yang sunyi dan redup,
Seorang gadis duduk dalam kepenatan hidup.
Matanya menyimpan luka yang dalam,
Seolah hatinya beku oleh kesedihan yang tak terkata.
Hari-hari berlalu dalam gelap dan kelam,
Kata “Harapan” hanya bagaikan bintang yang tenggelam baginya.
Namun, bisikan lembut angin pada malam itu, berkata:
“Ada cahaya, ada jalan di sana.”
…Mari kita pergi ke Betlehem..
Suara itu membangunkan jiwanya yang terhempas.
Betlehem, tempat di mana Damai lahir di palungan,
Dan cinta sejati menggenggam ketiadaan.
Gadis itu berdiri, meski langkahnya gemetar,
Beban hidupnya terasa berat tak terbantahkan.
Namun di hatinya tumbuh secercah harapan,
Seolah doa-doanya tak lagi terpendam.
Di sepanjang perjalanan, ia temukan makna,
Bahwa luka adalah jalan menuju cahaya.
Betlehem bukan sekadar tempat di peta,
Tapi pelukan kasih bagi mereka yang terluka.
Dan di sana, di palungan yang sederhana,
Gadis itu menangis, tapi bukan karena derita.
Ia temukan Sang Pengharapan sejati,
Yang menghapus gelap dari dalam hati yang sudah hampir hilang arti.
” _Mari kita pergi ke Betlehem,”_ katanya pelan,
Bukan lagi dengan air mata kesedihan.
Namun dengan jiwa yang kini bebas dan tenang,
Ia melangkah pulang, membawa terang kemenangan.
By: Sr. Agnes, FMM