Hidup Bersama Dengan Luka

Luka itu… ada di alam ciptaan ini
Meski ia tidak diciptakan
Ia bisa ada dalam jiwa atau raga manusia.
Ia mengada oleh kelalaian dan kesalahan manusia.

Rasa sakit dan rasa tidak nyaman yang menyertainya
Menimbulkan seribu tanya dalam benak manusia
Mengapa luka ini ada?
Bagaimana memperlakukannya?
Apa yang akan terjadi dengan luka ini?

Bagi dia yang sesak oleh putus asa,
jawabannya tentu bernada pesimis,
ada rasa salah, marah, sedih dan cemas.
Bagi dia yang sarat dengan asa,
I menerima luka dan belajar hidup bersamanya.
Bahwa semuanya akan menjadi baik baik saja

Ia mampu belajar dari pengalaman luka,
agar tidak jatuh ke dalam luka yang sama,
memaknainya sebagai keikutsertaan
dalam penderitaan Dia pada Jalan Salib,
menjadi silih bagi kelalalian dan kesalahan.

Luka…. Takan mampu menghancurkan manusia
Kecuali manusia membiarkan dirinya
dihancurkan oleh luka.