Allah Adalah Kasih
July 18, 2021Pandemic dan Misi FMM
August 9, 2021Ketika aku membuka mata,
Aku melihat cahaya matahari bersinar,
langit biru yang cerah, dan alam yang indah,
Akupun merasakan lembutnya sentuhan saudari angin
yang menembus kalbu.
Aku mendengar nyanyian saudari burung yang merdu
memuji Sang Pencipta.
Mengingatkan sekaligus mengajak ku untuk segera bersatu dengan alam raya
turut memuji keagungan Sang Pencipta.
”Sang Waktu,” menyadarkan aku bahwa segala sesuatu ada, hidup dan bertumbuh sesuai dengan kehendak dan penyelenggaran-Nya.
Demikianpun hidupku ada dalam genggaman tangan Tuhan yang merenda hidupku
Dia adalah TUHANKU dan SEGALAKU.
Dia memanggilku, karena Dia mengenal siapa aku.
Panggilan itu bukan pilihan tetapi “Anugerah”.
Anugerah yang menyatakan Kasih “tanpa batas”,
Berjalan bersama Sang Waktu dan peristiwa yang disambut dengan keterbukaan hati.
Kini sampailah aku kepada penghujung hari
yang sesaat lagi akan menjadi kenangan.
Dan lembaran baru pun telah terbuka untuk aku isi kembali kisah hidupku bersama dengan-Nya; Saat aku mencari, menemukan, dan berjalan untuk mengikuti panggilan-Nya.
Bagiku, inilah “waktu” berjalan bersama Dia, berproses untuk mencapai tujuan .
Melengkapi mozaik kehidupanku yang belum selesai.
Semua kenangan manis selama 2 tahun aku di Novisiat.
masa yang paling indah bagiku, “masa bulan madu bersama DIA”.
Masa untuk saling mengenal,
mencintai DIA melalui: Meditasi, Syering Iman, doa bersama dan pelayanan.
Rumah novisiat bagaikan “kamera” yang merekam seluruh jejak kakiku,
kemana aku melangkah, memandang dan mengalami Kasih-Nya.
Kamera yang mengumpulkan kepingan-kepingan puzzle yang dirangkai dalam bingkai yang indah. Merekam kisah kasihku bersama Dia
Terima kasih Komunitasku
engkau begitu berarti dalam hidupku,
engkau menyimpan sejuta kenangan antara aku, DIA dan mereka.
Terima kasih wahai ”Sang Waktu”.
Oleh: Sr. Marlen, FMM