Sampah – KERTAS BEKAS
July 1, 2021Perutusan di tengah PANDEMI
July 1, 2021Salah satu kharisma yang diwariskan Bt. Marie de la Passion adalah Misi Universal. Ia menghendaki agar putri-putrinya menghayati perutusan universal dengan meneladani St. Perawan Maria dan diresapi oleh semangat persaudaraan, kesederhanaan, damai dan kegembiraan Fransiskan. Misi tidak lain adalah kerjasama membangun dan menghadirkan Kerajaan Allah dalam damai, kebenaran, keadilan dan cinta kasih di tengah dunia. Bermisi berarti melanjutkan karya yang telah dimulai oleh Kristus. Bagi FMM, misi pertama-tama adalah persembahan diri dan kesaksian hidup. Para suster FMM hidup di tengah komunitas internasional dan atau antarbudaya untuk mempermaklumkan persekutuan yang mengatasi perbedaan-perbedaan. Hal ini menunjukkan kepada dunia atau orang zaman ini bahwa persaudaraan, perdamaian dan cinta kasih dapat tercipta.
Seorang FMM yang ber-Misi Universal tidak hanya melakukan suatu tugas pelayanan sebatas pendidikan yang telah diperolehnya, tetapi tetap siap sedia melakukan tugas apapun sekalipun belum pernah seorang FMM melakukan, saat dimana kebutuhan yang diminta masyarakat/Gereja. Ber-Misi Universal bukan hanya dengan hal-hal yang dilakukan tapi juga dalam kesaksian hidup seorang FMM baik tutur kata, pikiran, tingkah laku, maupun semua keteladanan yang mencerminkan layaknya seorang religius FMM, dan tidak terbatas pada satu pekerjaan, tempat dan waktu tertentu, bahkan dalam situasi apapun.
Misi FMM di tanah flores khususnya – Bajawa menjadi salah satu perwujudan Misi Universal itu sendiri, yaitu menghadirkan Kerajaan Allah di tempat dimana FMM berada. Artinya kehadiran FMM khususnya di komunitas Bajawa menjadi tanda kehadiran Kerajaan Allah dalam setiap karya dan pelayanan para Suster FMM di mana saja dan kepada siapa saja para suster FMM diutus. Maka aktualisasi misi universal Beata Marie de la Passion dalam misi FMM di komunitas adalah dengan melakukan karya Pastoral terutama di tempat dimana Kristus belum dikenal dan di tempat-tempat yang paling miskin. Dengan pergi menjangkau mereka, kita menjadi tanda akan kehadiran Kristus sendiri melalui pelayanan-pelayanan yang kita lakukan di tengah-tengah masyarakat dimana kita diutus. Dalam hal ini komunitas menanggapi kebutuhan Gereja lokal dan masyarakat sekitar (keterlibatan) dalam berbagai bidang antara lain pendidikan: TKK, social dan pastoral lainnya seperti: Asrama, komuni untuk para lansia dan orang sakit, katekese bagi orang tua/wali baptis). Cara pastoral lain yang kami buat bersama anak selain pembinaan rohani, melatih mereka untuk membuat rosario gelang, mengolah lahan untuk menanam bunga, sayuran dan buah-buahan, dan ini menjadi program tetap yang akan dibuat secara berkelanjutan.
Dalam menyikapi pandemi global covid 19 ini dan belum tahu kapan berakhirnya maka setiap suster di komunitas perlu secara kreatif dan inovatif dalam bermisi. Selain menjalankan perannya masing-masing setiap suster antusias untuk bermisi lewat pekerjaan-pekerjaan yang kelihatan tidak berarti dan sederhana namun memiliki maknanya tersendiri, misalnya memelihara bebek, dan ayam untuk dijual dan dikonsumsi sendiri di komunitas, berkebun, merangkai bunga, menanam sayuran, membuat rosario, dll. Misi yang sama kami tularkan kepada anak-anak asrama asuhan FMM. Hal ini juga sebagai salah satu sarana untuk mengekspresi kemampuan dan bakat-bakat yang telah dianugerahkan Tuhan kepada setiap kita secara cuma-cuma.
Sr. Wilhelmina Dude, FMM
Komunitas OLL Bajawa
[metaslider id=1710]