Tersungkur Menyerahkan Segala Sesuatu Kepada Allah
April 11, 2020Panggilan Tuhan Seindah Pelangi
May 5, 2020Keadaan dunia saat ini telah mengguncang rasa aman semua manusia. Keadaan yang sangat mengkhawatirkan. Bukan karena pemanasan global, bukan karena perdagangan manusia atau sebagainya, tetapi merebaknya virus tipe baru “Corona” atau yang disebut dengan Covid-19.
Covid-19 telah mengusik dan menarik perhatian semua orang. Telah tercatat kurang lebih 198 negara yang sudah terkena wabah, serta sudah menelan banyak korban jiwa. Namun tidak menutup harapan bahwa masih ada peluang untuk sembuh bagi mereka yang tertangani dengan baik, dan sadar untuk mengkarantina atau dikarantina setelah menjadi orang dalam pengawasan.
Di tengah krisis ketidakpastian ‘sampai kapan bencana ini akan berakhir’, banyak orang berusaha khususnya pemerintah dan para medis berperang melawan virus ini.
Upaya melawan corona bukan hanya saya dan anda atau kamu dan mereka. Tetapi, semua orang; para pemimpin baik pemerintahan maupun tohoh-tokoh agama, orang berada atau orang sederhana.
Setiap usaha pemerintah akan terwujud jika ada peran serta dari rakyatnya. Di bumi kita Tanah Air Indonesia pun butuh kerjasama ini. Peduli bukan hanya untuk pemimpin tetapi untuk semua kalangan masyarakat. Kepedulian dan sepikir serta seperasaan akan menciptakan suasana aman dan damai di rumah tempat keluargaku berada, tempat saya bekerja dan dimana pun
Terlepas dari semua itu, bagi saya ini adalah saat dimana saya harus semakin dekat dengan Tuhan.
Tentu ada rasa marah, sedih dan bingung melihat situasi saat ini. Tetapi, situasi seperti ini perlu saya maknai seperti menanti cahaya dikala gelap.
Saat ini adalah saat untuk semakin dekat dengan keluarga setelah saya disibukkan dengan dunia.
Saat saya memasarahkan diri setelah begitu banyak permintaan yang saya utarakan kepada Tuhan. Saat dimana saya menyadari bahwa saya bukan orang kuat dan hebat tanpa orang lain. Saatnya saya semakin rukun dengan orang-orang terdekat yang mungkin sebelumnya hanya menyapa lewat alat-alat komunikasi. Saat untuk semakin menyadari dan memperhatikan diri dengan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Saat dimana memusatkan perhatian pada hal-hal baik yang telah luput dari perhatian
Jalanan, pasar, toko, sekolah semua tanpak sepi. Kesunyian yang ramai, tampak tak ada apa-apa, kesibukan menjadi beku, keramaian menjadi kaku, tetapi di “dalam” begitu “ramai”. “Dalam” yang artinya diri sendiri, ramai karena takut, marah, sedih, bingung, tak mau tahu, dan ketidakpastian. Sekarang bukanlah saatnya mengeluh, mengkritik tanpa solusi serta menyebarkan kabar palsu. Bukan saat yang tepat untuk menyalahkan siapa-siapa, tetapi menyalakan semangat optimis untuk bersama-sama saling mendukung melawan penyebaran virus corona.
Mungkin hal ini dipandang seperti hanya berharap-harap tanpa berbuat apa-apa. Tentu tidak, sebab saya bisa membantu orang lain dan permerintah dengan cara mematuhi himbauan pemerintah, diam di rumah, menjaga kebersihan dan yang tak kalah penting adalah selalu bersyukur setiap harinya akan segala hal baik yang masih bisa saya peroleh dengan cuma-cuma dari Tuhan.
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, namun setiap keluhan dan ketidakpedulian hanya akan menciptakan masalah baru. Semoga rasa peduli dari semua orang semakin tumbuh sehingga semua terlibat aktif untuk bersama-sama melawan corona. Semoga hal-hal baik yang telah tercipta saat ini semakin dapat terus bertumbuh, sehingga terciptalah rasa aman dan damai di mana-mana. Tak lupa agar saya bisa menjaga iman, imun dan menciptakan rasa aman serta optimis bagi orang-orang yang ada di sekitar saya.
Kontributor: Sr. Prima Tarsisia FMM (Komunitas Our Lady of Victory Jakarta)